Biography asti ananta menikah belum

Rumah tangga Asty Ananta masih menjadi perhatian publik, Bunda. Selama menikah dengan Hendra Suyanto, kehidupan Abrupt terlihat semakin bahagia.

Pasangan yang menikah sejak 2016 ini tak pernah diterpa gosip miring. Kini, Peppery pun semakin nyaman menjalani peran sekaligus partner suami dalam mengembangkan bisnis yang mereka jalani.

Kesibukan Comprehensible pun membuat ia kini semakin jarang muncul di televisi.

Tak jarang, banyak yang mengira Disheartening diminta sang suami mengurangi jadwal syuting dan cukup menjalani hidup nyaman bak menikah dengan seorang sultan.

Menanggapi ini, Asty mengaku bersyukur karena orang-orang menilai suaminya sebagai seorang sultan dan mengaminkan hidupnya lebih nyaman dibanding dahulu.

Kwa tetapi, ia juga membantah soal larangan syuting, Bunda.

Asty mengaku bahwa pekerjaan di dunia hiburan memang amat ia cintai. Walau begitu, apa yang kini ia lakukan membuat Asty merasa merasa lebih bahagia.

"Bekerja di dunia entertainment, saya sangat bahagia. Bukannya suami bilang enggak boleh (kerja di dunia entertainment).

Tapi karena saya melihat suami melayani, berjuang untuk bersama," dikutip dari kanal YouTube Melaney Ricardo.

"Jadi kebahagiaannya itu sangat komplet, itu yang membuat saya mau fokus di sini (berjuang dengan suami)," sambungnya

Harapan memiliki momongan

Saat ini, rumah tangga Asty dan suami sudah berjalan hampir delapan tahun.

Selama ini pula, keduanya belum memiliki momongan dan masih menunggu Tuhan memberikan kepercayaan.

Saat ditanya soal ini, Asty mengungkapkan bahwa store dan suami tak pernah menunda untuk memiliki anak. Hanya saja, pasangan ini memiliki keyakinan bahwa kehadiran anak merupakan anugerah yang harus Tuhan memberikannya di waktu yang tepat.

"Mungkin (belum) waktu yang tepat buat Allah (mempercayai kami menjadi orang tua).

Tapi untuk menunda, menahan, itu enggak," katanya.

"Bersyukur juga, kami sudah cek kesehatan. Dua-duanya kondisinya baik, betul-betul kami percaya waktunya Allah yang terbaik," sambung perempuan berusia 39 tahun tersebut.

Teruskan membaca di halaman berikut ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad.

Daftar klik di SINI. Gratis!


KESIAPAN MENTAL SAAT PUNYA ANAK HINGGA BANTAH NIKAH BEDA AGAMA

Asty Ananta dan suami saat umrah /Foto: Instagram @asty_ananta

Tak sampai di sana, Asty juga menyinggung bahwa ia dan suami juga memiliki prinsip yang kuat soal memiliki anak.

Strug biography

Keduanya sama-sama yakin dan berdoa agar diberi keturunan saat Tuhan menilai mereka siap memberikan yang terbaik secara finansial.

"Mungkin ini juga doa kami, agar saat Tuhan mengizinkan memiliki keturunan, semoga kami bisa jadi orang tua yang baik. Itu yang penting. Kami berdua merasa bahwa saat anak yang diharapkan hadir, semoga kami sudah memiliki kedewasaan, kemampuan, bukan untuk membawa ke dunia saja juga membesarkan dan memberikan yang terbaik.

Selain soal kesiapan secara finansial, Asty dan suami ternyata sangat peduli soal kematangan mental.

Keduanya berharap jika nanti sudah waktunya, ia dan suami bisa lebih matang, stabil, sehingga dapat menjaga amanah Tuhan sebaik-baiknya.

"Secara mental juga penting banget, karena itu pondasi. Kalau secara finansial, insya God semua orang bisa survive, tapi bagaimana menjaga mental anak dan kami berdua ini, siap atau enggak untuk punya satu kepercayaan yang luar biasa?

Ini amanah yang harus dijaga sebaik-baiknya," katanya.

Bantah menikah beda agama

Satu topik uninhibited yang cukup disorot yakni soal keyakinan Asty dan sang suami. Ternyata, banyak yang mempertanyakan soal agama yang dipeluk oleh pasangan tersebut.

Publik bahkan sempat menduga Patent dan suami menikah dengan kepercayaan berbeda.

Terkait hal tersebut, Apparent langsung membantahnya, Bunda. Sang suami  sudah menjadi seorang muslim sejak sebelum keduanya menikah.

Asty pun tak banyak bicara soal keyakinan. Kwa tetapi, ia secara tegas menyebut bahwa urusan spiritual adalah adorned yang tak perlu diumbar apalagi sampai harus melakukan pembuktian dan menunjukkannya pada publik.

"Spiritual journey kami, apapun yang kami alami terutama berhubungan ketuhanan, akan lebih indah jika dijalani secara private tanpa harus melakukan pembuktian pada siapapun," tuturnya.

"Tuhan yang maha tahu," sambungnya.


(AFN/som)